TEKNIK FOTOGRAFI
DASAR PENGENALAN KAMERA
Assalamualaikum
wr.wb.
hy
guys...
mungkin
kamera DSLR sekarang ini sudah tidak asing lagi bagi kalian terutama buat
kalian yang suka selfi dan mengabadikan setiap moment..
nah
kali ini saya akan mengulas tentang apa saja sih unsur - unsur kamera DSLR
tersebut dan apa sih guna dari masing masing unsur tersebut..
untuk
mengetahui lebih lanjut simak penjelasan berikut ini yaaaa:)
Untuk menciptakan sebuah gambar, sebuah kamera digital SLR (atau DSLR) akan membutuhkan 3 unsur berikut:
1.
ISO (ASA)
2.
Aperture (Diafragma)
3.
Speed (Kecepatan)
Perpaduan
dari ketiga unsur inilah yang akan menjadikan sebuah gambar. Dengan kombinasi
yang benar, kita akan dapat menciptakan sebuah foto yang sempurna. Dan
sebaliknya, jika kurang tepat dalam mengkombinasikan 3 hal ini, maka kita tidak
akan mencapai exposure atau pencahayaan yang betul. Marilah kita simak lebih
lanjut mengenai ketiga hal tersebut lebih dalam lagi, agar bisa lebih
mengetahui cara pengerjaan sebuah kamera digital:
ISO
ISO
adalah sensitifitas dari sensor kamera kepada cahaya. Sensor inilah yang
berguna untuk merekam cahaya, dan menjadikannya sebuah gambar. Cahaya yang ada
di sekeliling kita mempunya intensifitas yang berbeda2, jadi untuk menangkap
sebuah gambar di cahaya yang sangat terang membutuhkan ISO yang berbeda apabila
kita berfoto di dalam suatu ruangan yang gelap.
Pada
masa klise, tiap roll film sudah mempunyai ISO yang ditentukan. Jadi misalnya
kita akan melakukan photoshoot di luar ruangan pada siang hari, maka biasanya
kita akan memasang roll film yang ber ISO 100. Jika kita berencana untuk
melalukan foto di dalam ruangan, biasanya kita akan disarankan untuk membeli
roll film yang ber ISO 400.
Namun
di dunia digital saat ini, fotografi sangat dimudahkan dengan adanya kamera
digital. Seorang fotografer sekarang mampu mengubah ISO atau sensitifitas dari
sensor nya hanya dengan menekan sebuah tombol saja. Kita tidak lagi harus
mengganti roll film jika berpindah lokasi dari outdoor ke indoor, dan
sebaliknya.
Kamera
digital sekarang mempunyai range ISO mulai dari 50-25.600, bahkan teknologi
terakhir memungkinkan ISO yang lebih tinggi lagi, hingga sangatlah membantu
untuk menangkap gambar pada kondisi cahaya yg sangat minimal. Tapi wajarnya,
yang digunakan adalah ISO 100 hingga 1600
Semakin
tinggi ISO yang digunakan, maka:
· Semakin tinggi
‘noise’ yang ada pada gambar. ‘Noise’ ini adalah bintik2 yang didapatkan pada
sebuah gambar, yang sering nampak jika berfoto di dalam ruangan yang gelap
menggunakan HP.
· Gambar akan menjadi
semakin terang – dikarenakan sensor menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
· Kualitas gambar
semakin menurun. Dikarenakan oleh noise yang mengganggu, maka berfoto dengan
ISO yang tinggi akan mengurangi detail dari sebuah gambar.
Jadi,
sebagai aturan yang standard, gunakanlah ISO serendah mungkin yang bisa
dicapai. Jika melakukan foto session di luar ruangan pada saat matahari terik,
gunakanlah ISO 100-200. Untuk pemotretan di dalam ruangan yang dengan pencahayaan
yg cukup, gunakanlah ISO 400 – 800. Dan pada saat melalukan photoshoot pada
malam hari atau di ruangan yang gelap, gunakanlah ISO 1600 – 3200. Janganlah
takut untuk menggunakan ISO yang tinggi, karena kamera digital sekarang sudah
sangat canggih dan mampu mengantisipasi noise yang berlebihan.
APERTURE
(DIAFRAGMA)
Aperture
atau diafragma adalah “bukaan” dari lensa yang kita pakai. Bukaan ini diukur
dengan istilah “f stop”, contohnya “f1.2, f2.0, f8.0, f11, dan sebagainya.
Semakin kecil nomor f-stop, maka:
· Bukaan
akan menjadi lebih besar
· Lebih
banyak cahaya yang dibolehkan masuk ke sensor
· Gambar
akan menjadi lebih terang
· “Depth
of field” atau ruang fokus akan menyempit.
Tiap
lensa mempunyai f-stop yang berbeda. Misalnya, lensa 50mm f1.8 berarti lensa
50mm itu mempunyai diafragma f1.8 di bukaan yang terbesar. Lensa zoom seperti
18-55mm f3.5-5.6 berarti mempunyai bukaan terbesar di f3.5 pada saat
menggunakannya di 18mm, dan mempunyai bukaan terbesar f5.6 pada saat meng-zoom
di 55mm.
Bukaan
yang besar akan mengijinkan cahaya yang lebih banyak untuk masuk ke dalam
kamera untuk direkam oleh sensor. Tak hanya itu, ruang fokus juga akan ikut
terpengaruhi. “Depth of field” yang bagus untuk pemotretan model adalah yang
sempit, agar modelnya saja yang fokus dan background nya blur. Maka itulah,
gunakan bukaan yang besar saat foto model atau di mana anda ingin memisahkan
sebuah objek dari latar nya. Untuk pemotretan landscape atau pemandangan,
biasanya fotografer ingin untuk menangkap seluruh komposisi dengan tajam, maka
gunakanlah f-stop yang kecil, yaitu f8.0 atau f20.
SPEED
(KECEPATAN)
Kecepatan
yang dimaksud adalah seberapa cepatnya shutter kamera untuk meng-expose cahaya
ke dalam sensor di kamera. Speed ini diukur dengan hitungan detik, misalnya 30″
pada kamera berarti 30 detik. Untuk speed yang lebih cepat, di kamera biasanya
akan tertulis 125, yang sebenarnya berarti 1/125 detik (0.008 detik). Kemampuan
kamera digital sekarang biasanya menjangkai 1/8000 detik, yang sering digunakan
untuk memotret sebuah action seperti permainan olah raga.
Semakin
lambat kecepatan, maka:
· Semakin
banyak cahaya yang terekam oleh sensor
· Gambar
akan menjadi semakin terang.
Tangan
manusia biasanya mampu memengang kamera tanpa shake di speed 1/60 – 1/200, jadi
jika anda memotret dengan cara memegang kamera (tanpa menggunakan tripod),
upayakan agar kecepatan berada di 1/60 – 1/200. Jika menginginkan untuk dapat
merekam action atau gerakan yang cukup cepat, seperti seorang menendang bola,
gunakanlah speed di atas 1/200.
Kesimpulan
Demikianlah
3 unsur yang digunakan sebuah kamera untuk menciptakan gambar. Dengan perpaduan
ISO, speed dan aperture, kita dapat menghasilkan foto yang sempurna. Jangan
takut untuk bereksperimen dengan memadukan ketiga hal ini, karena masing2
mempunyai dampak yang bisa menjadikan fotografi anda lebih mengesankan
lagi.
segitu
dulu ya guys.. ulasan seputar pengenalan kamera DSLR
Wassalamualikum
wr.wb.
#semoga
bermanfaat
#rstnpynt:)
0 Komentar